Selasa, 24 Agustus 2010

tulisan RIva Jania Arviani

DENGARLAH ...

Wahai Presidenku,

Engkau adalah orang yang di hormati

Di Negeri ini

Negeri Indonesia ..



Presidenku ...

Dengarlah curahan hatiku.

Curahan yang selama ini kupendam

Sekarang aku sudah tak sanggup lagi memendamnya



Tahukah engkau masih banyaknya orang-orang yang mati karena kelaparan

Orang-orang yang meminta-minta karena tak mempunyai pekerjaan tetap

Miris aku melihat dan mendengar semua itu



Tahukah engkau,

Bahwa masih banyaknya anak-anak yang putus sekolah

Putus karena keterbatasan biaya

Sungguh tak adil bagi mereka (rakyat miskin)



Tetapi, mereka tetap berjuang, berjuang untuk mempertahankan hidupny

Mempertahankanwalau mereka harus mengemis, meminta, tinggal di pemukuman kumuh.

bahkan mereka harus rela untuk tidur di lapak lapak pertokooan (sungguh jauh dari kata layak)

Semua itu mereka lakukan hanya untuk mempertahankan hieupnya

Yaaa Allah menapa tak perna ada keadilan untukku? (rakyat kecil dan miskin)

Sedih, hancur, remuk hati ini mendengar hal itu



Yang mereka inginkan :

Mereka hanya meminta haknya

Mereka hanya ingin dilindungi

Dan mereka hanya ingin keadilan!

Keadilan untuk kami (rakyat yang tetindas dan miskin)



Wahai Presidenku ..

Ku mohon kepadamu,

Tolong adili para koruptor-koruptor yang berkedok sebagai para pembela kami

Tolong hentikan mereka untuk berbahagia di atas penderitaan kami

Rakyat miskin yang selalu di anggap sebagai samoah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar